Search This Blog

Friday, December 30, 2011

Sherlock Holmes: Game of Shadows - The Bromance are So In Sync and Prudence

Feeling guilty adalah perasaan saat menonton film ini, bukan karena content ceritanya tetapi saya harus skiping out..oopss..!! Kembali ke layar lebar Sherlock Holmes yang kembali di bintangi Robert Downey Jr. dan "bromance" nya Dr. John Watson juga masih diperankan Jude Law, melakukan penyelidikan atas serangkaian kejahatan yang terjadi di Eropa. Kembali pula love interest Sherlock Holmes, yaitu Irene Adler (Rachel McAdams), sayangnya hanya muncul dibagian awal film karena menjadi korban pertama dari dalang kejahatan Prof. Moriarty (Jared Harris). Prof Moriarty memiliki banyak perusahaan seperti kain, senjata dan barang lainnya. Ia merencakan pembunuhan terhadap kepala negara dan mengadu dombanya sehingga terjadi peperangan, dari sini Prof. Moriarty mencoba mengambil keuntungan atas perang yang terjadi. Dalam perjalanan investigasi ini, Holmes di bantu saudara nya yang nyentrik Mycroft (Stephen Fary) dan peramal gipsy bernama Sim (Noomi Rapace) yang terkait dengan rencana jahat Prof. Moriarty. Akibat penyelidikan ini, Prof. Moriarty mengancam kepada Holmes atas keselamatan Dr. Watson dimana di saat yang bersamaan, Dr. Watson akan melangsungkan pernikahan dan mengadakan perjalanan honeymoon ke Paris. Awalnya saya sempat terkantuk-kantuk menonton film ini, sampai adegan adu tembak dalam kereta membangunkan saya. 

Tuesday, December 27, 2011

In Time: When Love Don't Cost a Time

Ide ceritanya menarik, ketika seseorang akan berhenti menua pada usia 25 tahun, semua orang pasti suka menjadi awet muda. Tetapi masalahnya adalah setelah itu anda akan berusaha dengan keras untuk mempertahankan usia anda tergantung dengan waktu yang anda miliki disisi lain waktu juga menjadi mata uang anda. Kalau sampai anda kehabisan waktu maka anda timed off atau mati. Ide yang cemerlang, tapi sayang sekali sang penulis cerita sekaligus sutrada film ini Andrew Niccol menuturkan ceritanya sangat dengan sederhana sekali, banyak kekurangan yang sesungguhnya banyak ruang untuk mengembangkan ide cerita yang menarik ini. Film ini masuk dalam kategori sciene fiction, ujung-ujungnya tidak lebih seperti cerita cinta kriminal ala Bonnie and Clyde.

Saturday, December 24, 2011

Mission Imposible: Ghost Protocol - Not Solo Cruise

Dalam seri ke-4 Mission Imposible ini Tom Cruise yang melanjutkan perannya sebagai agent Ethan Hunt tidak lagi bermain "solo", itu yang saya lihat, tidak seperti pada dua sequel sebelum originalnya. Tidak ada yang baru dari film yang sekarang di sutradarai oleh Brad Bird (Ratatouille, The Incredibles), surprisingly banyak terlibat di film animasi sebelumnya. Di beri tajuk Ghost Protocol terkait dengan penyanggahan keberadaan agent IMF oleh pemerintah Amerika dikarenakan pencemaran atau kesalahan tingkat negara, dalam hal ini adalah pengeboman yang terjadi di Kremlin.  

Kali ini misi Hunt dibantu oleh beberapa orang baru yang tidak tampil hanya sekedar sebagai aksesoris saja. Anggota ini memiliki kontribusi dengan isi cerita. Agent Benji Dunn (Simon Pegg), biasanya duduk di belakang layar kali ini menjalankan tugas lapangan pertamanya. Memberikan nuasa fresh dalam cerita dengan slapstick dan error yang sering dilakukannya, sehingga misi lebih terlihat manusiawi. Kedua adalah Jane Carter (Paula Patton), dalam hal ini pembawa misi karena kegagalan misi sebelumnya yang menewaskan salah satu anggota tim nya, Hanaway (Josh Holloway) pada tugas di Budapest tekait dengan pengambilan kode bernama " Cobalt", kode untuk peluncuran nuklir Rusia. Sehingga sedikit ada misi balas dendam oleh Jane terhadap pembunuh Hanaway. Selanjutnya adalah Agent Brandt (Jeremy Renner), awal pertemuan diperkenalkan sebagai analis yang ternyata memiliki keterkaitan dengan istri Hunt yang diduga meninggal.

Contagion: New Type of Disaster Movie

Biasanya sebuah film bencana menampilkan gunung meletus, tsunami, alien ataupun akhir dunia. Dalam film ini, Steven Soderbergh (Ocean's Eleven, Traffic) sang sutradara mencoba menampilkan pilihan berbeda tentang film bencana, yaitu epidemic penyakit menular.

Berawal dari Beth Emhoff (Gwyneth Paltrow) yang terkena penyakit flu dan batuk sepulang dari urusan bisnis nya di Hongkong. Setelah kembali ke rumah, penyakit Beth semakin parah dan meninggal, disusul oleh putranya namun tidak kepada suaminya Mitch (Matt Damon). Sebelumnya terlihat rangkaian beberapa orang yang memiliki gejala yang sama, yang ternyata memiliki keterkaitan kontak fisik dengan Beth. Berawal dari kejadian tersebut seorang kepala di Centers of Disease Control (CDC), Dr. Elis Cheever (Laurance Fishburne), segera menginstruksi penyelidikan terhadap jenis virus dan proses penularannya. Ditambah lagi, kejadian ini disulut pula dengan hasil investigasi seorang blogger bernama Allen (Jude Law). Bagi saya, penyelidikan dan konfrontasi yang dilakukan Allen berhasil membuat film ini lebih terlihat nyata akan suatu aturan dan birokrasi pemerintah terhadap keadaan gawat darurat.

The Help: It's Not Only Help But Encouragement

Awalnya melihat poster film ini kesan saya film yang sederhana mengisahkan hubungan pembantu dengan majikannya, akan tetapi setelah menontonnya tidak sesederhana itu. Hubungan pembantu dan majikan tersebut benar, namun terjadi pada masa rasisme terhadap kulit berwarna bergejolak tahun 1960an di Missisipi. Diangkat dari novel kontroversial karya Kathryn Stockett.

Dikisahkan Skeeter (Ema Stone) yang bekerja sebagai jurnalis mencoba menulis sebuah buku tentang pandangan pembantu berkulit hitam tentang keluarga berkulit putih sebagai atasannya. Wawancara dimulai terhadap Aibeliin (Viola Davis), seorang pembantu yang memiliki kisah suram tentang kematian putranya. Film ini berhasil menggambarkan masa masa mencekam saat itu, dimana kaum berkulit hitam berada dalam pihak yang tertekan. Mereka tidak boleh berbicara dengan majikannya, bahkan tidak boleh memakai toilet yang sama.

Friday, December 16, 2011

Thursday, December 15, 2011

Hi-Lo of Woman in I Don't Know How She Does It

Bagi anda seorang wanita karir yang memiliki dilema antara mengejar mimpi anda sebagai wanita karir yang cemerlang dengan keluarga yang dicintai, anda dapat memetik beberapa pelajaran pada film ini. I Don't Know How She Does It menceritakan Katte Reddy (Sarah J. Parker) yang bekerja sebagai konsultan financial bagi corporate, memiliki suami (Greg Kinear) yang sportif dan 2 anak kecil.
Kehidupan Katte seperti roller coaster, berlari lari menjalani hidupnya tanpa memikirkan dirinya sendiri. Antara membuat kue bua anaknya dengan membuat presentasi kepada clientnya Abelhammer (Pierce Brosnan), menghabiskan waktu bersama keluarga dengan membuat pitching dan Katte ingin menjadi yang terbaik di dua dunianya.
Film ini ditampilkan dengan menyisipkan komentar-komentar dari sahabat, asistennya, nanny sampai rival Katte di kantor. Saya kurang begitu suka dengan sistem pengambilan scene seperti ini, karena mengganggu flow dari cerita itu sendiri.

Saturday, December 10, 2011

Tebak Pemenang Piala Citra 2011

Tahun ini Festifal Film Indonesia digelar pada tanggal 10 Desember 2011. Saya mencoba menebak pemenang piala citra dengan menebalkan tulisan hitam dibawah list ini. Karena mungkin sedikit sekali saya menonton film indonesia sehingga dari 13 nominasi saya hanya mampu menebak 3 yang benar. Sang Penari mendapatkan penghargaan sebagai Film Terbaik, sedangkan Tanda Tanya yang saya jagokan melempem disetiap kategori. Diluar dugaan Emira Mahira dalam Rumah Tanpa Jendala mengalahkan para senior nya untuk meraih Pemeran Utama Pria Terbaik, shocking! is he worth to win? Di deretan nominasi Pemeran Utama Wanita terbaik, tiga diantara 5 nominee diisi oleh gadis belia, kemana artis wanita dewasanya? apakah sibuk main film esek-esek.

Friday, December 9, 2011

Arisan! 2 Kurang Kocok

Maunya apa sih? itu komentar saya setelah menonton Arisan! 2 karya Nia Dinata. Setalah 8 tahun berlalu, Sakti (Tora Sudiro), Meimei (Cut Mini), Andien (Aida Nurmala) dan Lita (Rachel Mariam) kembali hadir. Diawal film dibuka dengan voice over Meimei memperkenalkan perkembangan hidup teman-temannya. Akan tetapi, perkenalan ini hanya sekedar update status dari film original ke sequelnya ini, tidak memperkaya kompleksitas cerita maupun karakter.

Andien ditinggal meninggal suami begitu datar dan tak tergali, Lita yang dahulu "kepo" malah menjadi sedikit careless. Perkembangan yang lumayan signifikan pada Sakti yang menjalin hubungan dengan pria menikah dan Nino yang menjadi "Daddy". Cerita juga seakan terfokus pada Meimei yang melakukan terapi jauh dari hedonisme metropolitan. Disini terlihat Nia ingin menamplikan keseimbangan dunia metropolitan dan kesenangan yang kembali ke alam. Tetapi kenapa penyakit kangker yang menjadi penjembatan keseimbangan tersebut, kalau kangker nya itu sendiri dipaparkan tidak ada bedanya seperti masuk angin. Mungkin sutradara ingin tetap menampilkan film ini sebagai film yang "ngepop", tanpa adegan termehek2 yang menguras mata.

Dibandingkan yang pertamanya, Arisan!2 lebih vulgar. Banyak menampilkan kehidupan gay,