Ide ceritanya menarik, ketika seseorang akan berhenti menua pada usia 25 tahun, semua orang pasti suka menjadi awet muda. Tetapi masalahnya adalah setelah itu anda akan berusaha dengan keras untuk mempertahankan usia anda tergantung dengan waktu yang anda miliki disisi lain waktu juga menjadi mata uang anda. Kalau sampai anda kehabisan waktu maka anda timed off atau mati. Ide yang cemerlang, tapi sayang sekali sang penulis cerita sekaligus sutrada film ini Andrew Niccol menuturkan ceritanya sangat dengan sederhana sekali, banyak kekurangan yang sesungguhnya banyak ruang untuk mengembangkan ide cerita yang menarik ini. Film ini masuk dalam kategori sciene fiction, ujung-ujungnya tidak lebih seperti cerita cinta kriminal ala Bonnie and Clyde.
Adalah Will Salas (Justin Timberlake) tinggal bersama ibunya yang cantiknya Rachel Salas (Olivia Wilde). Suatu ketika Rachel meninggal dengan adegan yang cukup mengharukan karena kehabisan waktu. Pertanyaannya adalah, jika anda sudah mengetahui bahwa waktu hidup anda adalah 2 jam, kenapa tidak membuat perencanaan. Kemudian Will mendapatkan hibah waktu dari seorang kaya yang depresi Henry Hamilton (Matt Bomer) yang mana esok harinya bunuh diri dengan meloncat dari atas jembatan. Will kemudian keluar dari ghetto tempat orang miskin tinggal menuju greenwhich tempat kaum orang kaya, Will merasa adanya ketidak adilan, dimana si miskin akan harus berjuang keras mendapatkan waktu sementara si kaya menjadi immortal. Jangan harap Will akan berjuang merubah ketidak adilan sistem ini.
Alih- alih merubah dunia, Will yang pada awalnya menculik seorang gadis cantik Sylvia (Amanda Seyfried) malah jatuh cinta pada Sylvia. Sylvia adalah anak seorang kaya raya Phillipe Weis (Vincent Kartheiser) digambarkan seolah-olah mengatur dunia, where is the President or God? film ini menjadi semakin shallow ketika Sylvia yang secara cepat jatuh cinta kepadaWill menodong kan senjata kepada ayahnya demi 1 Milyar tahun, what kind of daugther is she?
Ketidak puasan bertambah, jika waktu adalah mata uang sekaligus nyawa anda, terletak di lengan anda dan dengan mudah bertransfer melalui cara berjabatan, keadaan pasti sangat chaotic, dan saya tidak melihat itu. Seorang timekeeper (Cillian Murphy) hanya sibuk mengejar Will & Sylvia, sementara hanya terdapat satu gank penjahat dalam kota. Kegagalan yang sangat fatal dalam film ini adalah menggambarkan sinematography dan keterbatasan setting tempat, sehingga ada ketidak cocokan antara ide cerita dengan apa yang dilihat dengan mata.
Tidak ada yang menonjol dari acting para pemerannya, chemistry antara Justin dan Amanda juga dipaksakan, tidak ada pula emosi tergambarkan. At the end, ini hanya cerita kisah cinta belaka, checking your time while watching.
Rate: 6/10


No comments:
Post a Comment