Maunya apa sih? itu komentar saya setelah menonton Arisan! 2 karya Nia Dinata. Setalah 8 tahun berlalu, Sakti (Tora Sudiro), Meimei (Cut Mini), Andien (Aida Nurmala) dan Lita (Rachel Mariam) kembali hadir. Diawal film dibuka dengan voice over Meimei memperkenalkan perkembangan hidup teman-temannya. Akan tetapi, perkenalan ini hanya sekedar update status dari film original ke sequelnya ini, tidak memperkaya kompleksitas cerita maupun karakter. Andien ditinggal meninggal suami begitu datar dan tak tergali, Lita yang dahulu "kepo" malah menjadi sedikit careless. Perkembangan yang lumayan signifikan pada Sakti yang menjalin hubungan dengan pria menikah dan Nino yang menjadi "Daddy". Cerita juga seakan terfokus pada Meimei yang melakukan terapi jauh dari hedonisme metropolitan. Disini terlihat Nia ingin menamplikan keseimbangan dunia metropolitan dan kesenangan yang kembali ke alam. Tetapi kenapa penyakit kangker yang menjadi penjembatan keseimbangan tersebut, kalau kangker nya itu sendiri dipaparkan tidak ada bedanya seperti masuk angin. Mungkin sutradara ingin tetap menampilkan film ini sebagai film yang "ngepop", tanpa adegan termehek2 yang menguras mata.
Dibandingkan yang pertamanya, Arisan!2 lebih vulgar. Banyak menampilkan kehidupan gay,
lesbian dan pasangan descreet yang free sex. Bahkan, Tom (Edward Gunawan) yang terlihat wise berujung seperti menjalin hubungan three some dengan Meimei dan Moli (Adinia Wirasti). Banyak pula adegan yang tidak penting seperti ketika Sakti yang ke gap memasang kondom ke Mas Geri (Pong Harjatmo). Dan zooming yang mengganggu pandangan, kalau ingin menekankan ekspresi wajah sebenarnya itu tidak perlu karena tergantung kepiawaian sutradara dan pemain. Ending nya sendiri diharapkan jauh..jauh lebih bagus lagi, dibagian pertengahan penyakit kangker sudah terungkap, tapi respon yang diberikan sahabat Meimei "kurang nendang" tidak sesuai closing yang disampaikan Meimei "sahabat sejati selalu di hati.."
Screen stealer adalah Adinia Wirasti pemeran Moli dengan logat daerah yang meyakinkan, dan brondong kemayu Octa sebagai kekasih Nino diperankan Rio Dewanto membuat kita illfeel tetapi membanggakan, penjiawaan Rio sangat pas dari gaya bicara sampai dengan gerak tubuh. You both did your home work. Bagi saya, Arisan!2 seperti sedang mengocok arisan dengan lubang kocokan terlalu besar, slot yang menjanjikan dikeluarkan semua di awal film dan kurang greget dipertengahan sampai akhir.
7/10
setuju...
ReplyDeletesebenarnya akhirnya aku memutuskan untuk nonton arisan2! kemarin alasannya ingin mengulang kehebatan nia dinata dalam meracik film dengan banyak plot. tapi ternyata yang ada malah jauh dari harapan. plot nya terasa ringan dan kurang membekas.
memang film asia kebanyakan memiliki plot ringan, tapi tidak seperti film jepang yang mampu menggali emosi lebih dalam, arisan2! plot utamanya yang ringan itu justru hanya seperti asal benang merah untuk cerita kehidupan metropolis Jakarta..
aku bener2 kangen tutur cerita nia dinata yang kompleks dan penuh intrik seperti arisan dan berbagi suami :(