Search This Blog

Sunday, January 1, 2012

One Day: Satu Hari Tuk Dikenang Selamanya

Melihat poster film ini pikiran saya langsung sedikit ngeres mengingat film ini dibintangi Anne Hathaway dan genre nya adalah drama. Beberapa tahun terakhir, film drama yang dibintangi Anne selalu berbau unsur "buka bukaan" seperti Havoc, Rachel Getting Married dan terakhir Love and Other Drugs. Ternyata tidak, walaupun sah sah saja dilakukan karena sangat terkait dengan isi cerita filmnya. Film berkisah tentang hubungan persahabatan pria dan wanita yang dipertemukan secara tidak sengaja dan kemudian berkembang menjadi sebuah cinta sejati.

Berawal ketika Emma (Anne Hathaway) dan Dexter (Jim Sturgess) merencanakan one night stand setelah kelulusan sekolah mereka. Emm yang masih polos membuat rencana gagal total karena Dex diam diam keluar dari kamar tidur. Alih alih menjadi cinta satu malam malah menjadi persahabatan sepanjang masa. Kemudian mereka melakukan reunian setiap tanggal 15 Juli untuk menceritakan kisah hidup mereka masing masing. 

Anehnya falsafah hidup mereka sangat berbeda sekali, Emm terus mengejar impiannya sebagai penulis dan memulai dari awal dengan bekerja di restoran mexico , sedang Dex menjadi seorang womanizer dan pembawa acara sebuah televisi. Penulis mencoba ingin menekankan bahwa sebenarnya persahabatan antara pria dan wanita itu mustahil dengan menggambarkan Dex yang terobsesi dengan tubuh Emma. Cerita di gambarkan dari tahun ke tahun hampir tanpa terlewatkan mulai dari tahun 1988 sampai dengan 2011. Pada tahun  tertentu hanya memuat kilasan gambar, lainnya berisi ulasan perkembangan hidupnya masing masing. Uraian tersebut terkadang menjadi pointless, hanya untuk memenuhi ide cerita film ini. 

Layaknya persahabatan selalu ada keceriaan, ketergantungan, kenyamanan dan perdebatan seiring dengan kedewasaan keduanya. Tatkala persahabatan ini harus menjaga jarak ketika pandangan mulai berbeda, hal ini menjadikan cerita ini menjadi lebih realistis walaupun sedikit bertele tele. Masing masing pihak juga menjalin hubungan dengan pasangannya, jarak persahabatan semakin menganga. Disisi lain rasa cinta semakin tumbuh besar tapi keduanya mencoba untuk memendamnya. Dari sini alur menjadi lebih melow. Dex menjalankan pernikahan yang dingin dengan Sylvie, Dex tidak lagi memiliki karir cemerlang di pertelevisian dan yang terpenting adalah hati Dex yang masih terpaut pada Emma. Secara batin Dex mungkin melakukan perselingkuhan dengan Emma, tetapi secara fisik Sylvie melakukan perselingkuhan dengan sahabat sekaligus atasan Dex. Perceraian membawa Dex kepelukan Emma yang sebenarnya sedang menjalin hubungan dengan pria lain. Akhirnya mereka menikah, sayangnya pernikahan hanya bertahan sebentar karena tragedi menimpa Emma. 

Jelas penulis maupun sutradara lebih ingin menonjolkan proses perjalan cinta Emma dan Dex dari pada kisah romantisnya. Mengingat film ini mengambil setting dari tahun yang berbeda beda tidak ada perbedaan yang signifikan walaupun perubahan tahun juga tidak terlalu jauh, yang cukup jelas adalah gaya rambut Emma dan Dex saja, tidak ada penekanan disisi sinematographinya mau setting lokasi. Musik romantis yang mendayu dayu juga tidak mencolok mengisi film ini seperti pada umumnya. Tidak ada yang istimewa dari penampilan Anne Hathaway, sebaliknya peran Jim Sturgess begitu cemerlang dengan menunjukan metamorfosis mental dari anak bad boy, partygoer, menjadi pria dewasa sampai dengan pria rapuh yang mencoba kembali tegar. Perannya cukup mengundang simpati dari saya, sebagai seorang yang kehilangan cinta sejatinya. Awalnya tidak ada ciri ciri bahwa ini adalah drama romantis, di akhir cerita anda akan terbawa ke suasana sendu film ini. 

Rate: 6.5/10

No comments:

Post a Comment